Memilih Menu Buka Puasa
Tips Menu Berbuka Puasa yang Menyehatkan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama dengan Organisasi Islam menggelar pertemuan untuk membahas penetapan awal Ramadhan 1434 Hijriyah dan menyepakati awal bulan puasa 2013 atau 1 Ramadan 1434 Hijriyah jatuh pada 10 Juli 2013. Penetapan itu sesuai dengan suara mayoritas dalam menentukan hari pertama umat Islam berpuasa.
Saat berbuka Puasa Merupakan moment yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang yang melaksanakan ibadah puasa. Tidak sedikit orang yang memilih menu buka puasa yang penting enak, lezat dan mengenyangkan.
Namun Sebenarnya tidak bisa sembarangan dalam makan apalagi pada saat berbuka puasa, karena masing-masing orang memiliki kebutuhan akan zat makanan yg berbeda-beda.
Maka dari itu pada saat berbuka setiap orang harus tahu seberapa konsumsi yang diperlukan.
Beberapa zat-zat yang diperlukan oleh tubuh adalah :
1. Karbohidrat
Karbohidrat berperan sebagai zat tenaga. Dalam keseharian, karbohidrat dapat didapatkan dengan mengonsumsi nasi, roti, sereal, kentang, mie. Terkadang banyak orang salah kaprah dengan menjadikan mie sebagai lauk untuk makan nasi. Dari sudut pandang gizi yang seimbang hal ini tidak baik karena artinya yang kita makan adalah hanya karbohidrat.
2. Protein
Protein berperan sebagai zat pembangun. Ada dikenal protein hewani dan protein nabati. Protein hewani bisa didapatkan dengan mengonsumsi lauk seperti ikan, daging, atau susu sapi. Sementara protein Nabati bisa didapatkan dengan mengonsumsi kacang-kacangan.
3. Vitamin dan mineral
Kedua zat ini penting bagi tubuh sebagai zat pengatur. Ada banyak jenis vitamin dan sumber vitamin seperti buah dan sayur-sayuran.
4. Lemak
Tidak seluruh lemak buruk buat tubuh. Ada lemak yang baik untuk tubuh, terutama yang mengandung omega 3 dan 6. Buat anak ini baik untuk pertumbuhannya.
5. Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan, tumbuhan, dan terutama manusia. Seseorang tidak mempunyai kemampuan beraktivitas kalau tidak memiliki glukosa. Bahkan otak kita itu makanannya glukosa dan oksigen. Itulah sebabnya, setelah memakan makanan yang manis-manis, kita sering kali merasa lebih tenang, dan bisa belajar dan berpikir dengan lebih cepat.
Tips Memilih Menu Berbuka Puasa
1. Dahulukan dengan yg manis
Hal ini disebabkan karena tubuh kita membutuhkan zat gula setelah seharian menahan haus dan lapar karena glukosa dalam tubuh menurun drastic saat berpuasa. Asupan glukosa seperti dari kurma dan teh manis dapat cepat mengembalikan energi.
2. Makanlah kudapan yg ringan terlebih dahulu yg mudah dicerna
Mengonsumsi santapan berbuka puasa dengan berlebihan hanya akan membuat sistem kerja alat pencernaan kita terkejut. Konsumsilah makanan-makanan ringan dahulu seperti kue-kue karena perut perlahan-lahan mencerna setelah kosong selama puluhan jam. Akan tetapi, apabila dikonsumsi secara berlebihan, hal ini akan berbalik menjadi tidak baik untuk tubuh.
3. Jangan memakan makanan yang sangat panas ataupun sangat dingin.
Air es itu kurang baik karena air es sifatnya menunda lapar. Akibat dari hal ini, hidangan lain yang lebih bergizi bisa tidak tersantap karena kita telah kenyang. Asupan gizi yang seimbang pun berisiko tidak terpenuhi.
4. Berikan jeda waktu untuk makanan berat.
Setelah jeda antara 1-2 jam tubuh baru bias mulai mencerna makanan yang agak berat seperti nasi dan lauk pauknya memiliki nilai gizi 4 sehat 5 sempurna. Dan biasanya makanan berat ini dimakan setelah sholat tarawih dan witir agar tidak menggangu jalannya shalat karena kekenyangan, mengantuk, dlsb.
Tips:
Kurma dianjurkan bahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena kurma termasuk makanan manis, namun tidak mengenyangkan. Menyantap beberapa buah kurma dan setelah itu meminum 1-2 gelas air putih atau teh akan membuat sistem pencernaan di dalam tubuh bekerja dengan baik.
Berikan jeda agar kadar gula dalam tubuh menjadi normal kembali. Setelah menjalankan shalat Maghrib, silakan nikmati makanan hidangan lengkap (nasi dan lauk pauk). Hal ini bermanfaat untuk membantu tubuh menstabilkan energi metabolisme basal dengan perlahan setelah seharian merosot akibat tidak mendapat pasokan energi.